Rasa dan Keputusan

Wednesday, September 15, 2010

Banyak janjI setia yang di tawarkan oleh jutaan orang, namun hanya segelintir yang menepatinya.
Keihlasan tuk melalukan sesuatu demi cinta sering dilakukan, namun hanya untuk sesaat.
Ketulusan untuk mencintai begitu lantang di ucapkan, Namun hanya sekejap untuk dielakan.
Bukanlah sebuah hal yang mudah untuk melakukan hal indah, bukanlah hal sepele untuk membuktikan ketulusan, Dan bukanlah sebuah tindakan untuk kebenaran.
Tak ingin diri ku mengecewakanmu, dan tak lazim diri ku menyakitimu.
Kau telah tertanam dalam lumbung jiwa, mengisi ruang hampa yang telah usam.
Sampai kapanpun ku tak dapat mengatakannya kepadamu, kaRena ku tau, ku tau kau terlalu indah untuk diriku.
Sebuah senyuman yang kau ciptakan, cukuplah untuk mengobati rasa ini.
Sepatah ucapan Yang kau lantunkan, cukuplah untuk menenangkan jiwa ini.
Bukan karena aku tak mampu untuk mengungkapkannya, tetapi karena ku tak kuasa atasnya.
Segenap kekuatan telah ku kerahkan untuk melakukannya, tapi fikiran akan hal kelam selalu memburu.
Tersimpan jauh dalam lumbung hati ini tersimpan rasa untuk diri mu, namun tertahan oleh cara berfikir ku.
Ini bukanlah cara ku untuk mengungkapkan, ini bukanlah cara ku untuk kepuasan.
Kelak ku sadar diri ku dalam kekelaman, terlalu dalam kurasakan, dan terlalu kelam dijalankan.
Tanpa daya diriku atas rasa ini, yang terlalu lama tersimpan.
Sampai kapan rasa ini tertinggal dalam fikiran ku yang picik, sampai kapan rasa ini tertanam dalam hati yang usang.
Entahlah, harus bagaimana dan dengan apa ku ungkapkan.
Walaupun kau tak pernah tau, tetap kau indah dalam kehidupan ku.
 

0 comments:

space available

space available

Search