Mencinta dan Setia

Tuesday, May 24, 2011

Sesuatu yang indah datang begitu saja tanpa tanda.
Menghinggap di setiap detak jantung yang berdetak.
Mengisi relung kosong jiwa yang tak berpenghuni.
Mengisi hari yang sepi tanpa isyarat dan desir hati.
Terbesit dalam kalbu yang bimbang.
Tertanam dalam goresan sebuah tinta.
Terhempas dalam satu kata.
Membuat sebuah hati yang tulus terluka.
Rasa ini bukan hanya sekedar emosi dari sebuah ego.
Rasa ini bukan hanya sekedar kiasan dari kata yang terucap.
Rasa ini bukan hanya sekedar dari ungkapan kata fiktif.
Tapi rasa ini tumbuh dan hadir dari sebuah ketulusan yang mendasar dari lubuk hati.
Ku coba tuk memberikan sebuah arti.
Namun kau tak pernah mengerti.
Ku cuba tuk memberikan sebuah rasa.
Namun kau tak pernah menyadarinya.
Aku bukanlah manusia tanpa rasa.
Aku bukanlah manusia tanpa harga.
Dan aku bukanlah manusia tanpa banyak kata.
Namun aku hanya mencoba untuk “MENCINTA DAN SETIA”.
The Pastor's Wife 

0 comments:

space available

space available

Search